Senin, 10 Oktober 2011

BAHAGIA

BAHAGIA:Orang bahagia itu selalu berkata,milik-ku cukup untuk hidupku,milik orang lain belum tentu cocok untuk-ku & keberhasilan-ku bukanlah murni kemampuan-ku,karena aku bisa karena mereka mengajariku.Sedangkan orang yang merana selalu berkata,apa yg kumiliki masih belum cukup untuk-ku, milik orang lain lebih berharga dari milik-ku & keberhasilan-ku adalah karena jerih payah-ku bukan karena orang lain yg bersamaku.Itulah perbedaan hati bersih menerima kebahagiaan & hati lemah penerima kebahagiaan.

PEDAGANG DAN NELAYAN

Oleh : Andri Wongso*)

Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Terlihat Di sebuah dinding karang seseorang sedang memancing, dia menghampiri sambil menyapa,

"Sedang memancing ya pak?", sambil menoleh si nelayan menjawab,

"Benar tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami".
Kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini, kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?"
Kata si pedagang yang menilai si nelayan sebagai orang malas. "Apa gunanya buat saya ?" tanya si nelayan keheranan.

"Satu-dua ekor disantap keluarga bapak, sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing lagi sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi" katanya menggurui.
"Apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan.
"Begini. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya".
Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyak-banyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya. Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau".
"Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan.
"Bapak bisa melakukan hal yg sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing".
"Lho, bukankan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?", kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran.
Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya.


Hikmah yang bisa di petik.
Bro. Pepatah mengatakan, jangan mengukur baju dengan badan orang lain.
Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya, dia merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana, monoton dan tidak bermanfaat. Mengeruk kekayaan alam demi mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah wajar baginya.
Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia.
Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini.

Jumat, 05 Agustus 2011

LUPAKAN MASA LALU GAPAI MASA DEPAN


LUPAKAN MASA LALU GAPAI MASA DEPAN

LUPAKAN MASA LALU : Tidak ada insan suci yang tidak mempunyai masa lampau dan tidak ada  insan yang berdosa yang tidak mempunyai masa depan. Jadi biarlah yang lalu itu berlalu, anggaplah yang lalu itu bagian dari memori, tatap masa depan dan lalukan perbaikan. Niscaya masa depan itu menjadi milik kita.


GARIS LEBIH PENDEK DAN LEBIH PANJANG
Seorang guru membuat garis sepanjang sepuluh sentimeter di atas papantulis : “Anak-anak, coba perkecil garis ini”. Johny maju kedepan, ia menghapus dua senti dari garis itu. Tadinya sepuluh senti, sekarang menjadi delapan senti. Pak Guru mempersilakan Toni. Ia pun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal enam senti. Soni dan Moni pun maju kedepan, sekarang garis itu tinggal dua senti.

Terakhir, Si Bijak maju kedepan, ia membuat garis yang lebih panjang, sejajar dengan garis yang pertama yang tinggal dua sentimeter. Pak Guru menepuk bahunya : “Kau memang Bijak. Untuk membuat garis itu menjadi kecil, tidak perlu menghapusnya - cukup membuat garis yang lebih besar dan garis pertama
menjadi lebih kecil dengan sendirinya.”


HIKMAH CERITA

Teman, untuk mengapai sebuah kemajuan dalam kehidupan tak harus menghapus kehidupan yang sudah ada, biarlah yang lalu itu tetap berlalu. Sekarang buatlah garis kehidupan baru yang lebih panjang, sehingga garis kehidupan yang pendek kemarin dapat tertutupi dengan yang lebih pangang.

Artinya, bahwa apa yang telah kita lakukan, saat ini, kemarin, bulan lalu, tahun yang lalu dan yang berlalu. Biarlah lah kalau itu kita anggap kurang baik dalam kehidupan ini biarkan dia berlalu, sekarang mulailah membuat perencanaan agar yang jelek pada yang lalu-lalu itu dapat terlalui dengan kebahagiaan yang jauh lebih baik dan lebih bermakna. Amin.

Sabtu, 28 Mei 2011

Blog Baru

       Dari mana ya memulai tulisan ini. Binggung karena ini pemula bagi saya membuat tulisan dalam blog saya. Belajar secara otodidak, dengan membuka dan membaca artikel-artikel mengenai bagaimanan membuat blog.

          Akhirnya hari ini saya dapat membuat blog dengan tampilan beranda yang sederhana. Ntah saya tidak tahu apa yang saya cari dari membuat blog ini. Merasa menarik ketika sudah memiliki blog pribadi. Harapan saya dengan ada blog ini saya dapat berbagi pengalaman melalui blog ini. Hhemmm senang apa yang saya inginkan tercapai. Ada banyak keinginan saya, dan saya harap ini awal yang baik buat saya,,,,,aminnnn

Pemahaman

       hidup adalah suatu permainan yang mesti kita pahami. manusia diberikan mengenai emosi yang mestinya digunakan untuk mengajarkan apa itu yang baik dan apa itu yang buruk. Bayangkan jika tuhan tidak memberikan emosi itu, apa yang akan terjadi. hidup akan seperti robot, monoton, kaku, dan akibatnya tak akan ada cinta, sayang, benci dan marah. (tulisan awal)